EKA DAN EKI
Beragam sikap orang terhadap wabah Covid-19.
Ada yang Ekstrim Kanan. Alias EKA.
Ada pula yang Ekstrim Kiri. Atau EKI.
Kubu pertama mengatakan ngapain takut virus? Jalankan aktivitas seperti biasa. Cukup modal kita tawakal kepada Allah. Tidak perlu upaya macam-macam.
Sedangkan kubu kedua hanya menonjolkan usaha lahiriah. Hari-harinya diisi dengan obrolan tips ini dan itu. Seakan melupakan ‘peran’ Allah Ta’ala.
Sepanjang sejarah memang selalu ada dua kubu yang bertolak belakang. Padahal ajaran Islam senantiasa menganjurkan umatnya untuk mengambil sikap pertengahan.
Allah Ta’ala berfirman,
وَكَذَلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا
Artinya: “Demikian pula, Kami telah menjadikan kalian (Umat Islam) sebagai umat pertengahan”. (QS. Al-Baqarah: 143)
Tawakal dan upaya lahiriah bukanlah dua hal yang kontradiktif. Sehingga tidak perlu dan tidak boleh untuk dipertentangkan.
Suatu hari seseorang berkonsultasi kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, perihal pengamanan ontanya. Apakah cukup dengan tawakal saja, lalu ontanya dilepas? Atau harus bagaimana?
Beliau menjawab,
اعْقِلْهَا وَتَوَكَّلْ
“Ikat ontamu! Lalu bertawakallah”. (HR. Tirmidzi. Hadits ini dinilai sahih oleh Ibnu Hibban)
Barangkali hadits di atas tidak asing bagi sebagian kita. Apalagi para ustadz. Namun rasanya dalam kondisi kekinian perlu untuk diingat kembali, dicermati, direnungi dan diaplikasikan.
Ternyata Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak cukup hanya mengajarkan tawakal belaka. Namun juga memberikan arahan agar berikhtiar. Mengikat onta adalah bentuk upaya lahiriah untuk menjaganya.
Jadi, menjalankan upaya lahiriah adalah perintah agama. Bahkan tawakal tidak akan benar dan sempurna, tanpa adanya ikhtiar.
Maka, berupayalah semaksimal mungkin dalam pencegahan atau pengobatan Covid-19. Jalankan arahan para ahli kesehatan. Seperti rajin cuci tangan. Hindari kontak fisik langsung dengan orang lain. Jalankan social distancing. Jaga kebugaran tubuh. Dan yang semisal itu.
Namun, iringi seluruh upaya lahiriah di atas dengan tawakal kepada Allah Ta’ala. Sebab di tangan-Nya lah kendali segala sesuatu.
Rutinkan wirid-wirid perlindungan yang termaktub dalam al-Qur’an dan hadits.
Jika terpaksa harus keluar rumah, jangan lupa membaca doa keluar rumah. Sembari menanamkan keyakinan tentang dahsyatnya perlindungan dari Allah ‘azza wa jalla.
Pesantren Tunas Ilmu, Kedungwuluh, Purbalingga
Ustadz Abdullah Zaen, Lc., M.A.